Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un..Mantan Mensesneg Moerdiono Tutup Usia
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) era Presiden Soeharto, Moerdiono, meninggal dunia di RS Gleneagles, Singapura, Jumat (7/10) pukul 19.40 waktu Singapura. Moerdiono sudah dua bulan dirawat di Rumah Sakit Gleneagles, Singapura, karena sakit.
Rencananya, jenazah pria kelahiran Banyuwangi, 19 Agustus 1934, ini akan dibawa ke Kedutaan Besar RI di Singapura. Setelah itu, almarhum langsung diterbangkan ke Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Sejak awal Moerdiono meniti karier di sekretaris negara. Setelah mengenyam pendidikan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang pada 1957 dan Lembaga Administrasi Negara pada 1967, ia memulai karier menjadi Staf Sekretariat Negara (1966), Asisten Menteri Sekretaris Negara Urusan Khusus (1972) dan Sekretaris Kabinet (1981-1983).
Moerdiono menjabat Menteri Sekretaris Negara Kabinet Pembangunan IV (1983-1988), Mensesneg Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Mensesneg Kabinet Pembangunan VI (1993-1998). Ia juga aktif sebagai Ketua PB Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti) dan Ketua Panitia Koordinasi Kerja Sama Teknik Luar Negeri.
Moerdiono menerima penghargaan Bintang Yudha Dharma Nararya (1986), Bintang Mahaputera Adipradana (1987), dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya 1994. Ia meninggalkan istri Marijati dan empat anak, Ninuk Mardiana Pambudy, Indrawan Budi Prasetyo, Novianto Prakoso, dan Baroto Joko Nugroho.(MI/BEY)
Source : metrotvnews.com
Rencananya, jenazah pria kelahiran Banyuwangi, 19 Agustus 1934, ini akan dibawa ke Kedutaan Besar RI di Singapura. Setelah itu, almarhum langsung diterbangkan ke Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Sejak awal Moerdiono meniti karier di sekretaris negara. Setelah mengenyam pendidikan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang pada 1957 dan Lembaga Administrasi Negara pada 1967, ia memulai karier menjadi Staf Sekretariat Negara (1966), Asisten Menteri Sekretaris Negara Urusan Khusus (1972) dan Sekretaris Kabinet (1981-1983).
Moerdiono menjabat Menteri Sekretaris Negara Kabinet Pembangunan IV (1983-1988), Mensesneg Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Mensesneg Kabinet Pembangunan VI (1993-1998). Ia juga aktif sebagai Ketua PB Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti) dan Ketua Panitia Koordinasi Kerja Sama Teknik Luar Negeri.
Moerdiono menerima penghargaan Bintang Yudha Dharma Nararya (1986), Bintang Mahaputera Adipradana (1987), dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya 1994. Ia meninggalkan istri Marijati dan empat anak, Ninuk Mardiana Pambudy, Indrawan Budi Prasetyo, Novianto Prakoso, dan Baroto Joko Nugroho.(MI/BEY)
Source : metrotvnews.com