Aturan dan Tata Tertib Touring :




1. Pastikan Kendaraan Anda dalam keadaan Sehat (Cek Oli Anda, Pelumas untuk Skok, Pelumas untuk Tromol, Gas, Seker, Rem, dll yang berhubungan dengan kenyamanan motor untuk ditunggangi & Jangan lupa bawa engkol dan peralatan lainnya)

2. Periksa kelengkapan Kendaraan Anda untuk touring, Spion harus 2, Ban dan Velg harus Standard, Lampu Sent Kiri, Kanan, Depan dan Belakang, Lampu Depan (Baik Lampu Kota Maupun Lamu jarak Jauh) harus aktif semua tanpa problem, Knalpot harus Standard, Jok Sadel Jangan sampai ketipisan, tak boleh lupa bawa SIM dan STNK.

3. Pikirkan medan yang Anda Lewati nantinya Kuat untuk Kerja motor atau tidak. Jika kemungkinan motor Anda tidak kuat, jangan dipaksakan untuk touring.

4. Motor harus Sehat, Pengemudi dan Penumpang Juga Harus SEHAT.

5. Jangan Paksakan touring kalau keadaan kesehatan Anda masih fifty-fifty. Pastikan benar-benar sehat.

6. Mental Anda pun juga harus siap 100%.

7. Bawa Mantel untuk mengantisipasi datangnya hujan.

8. Bawa Baju ganti.

9.Bawa obat-obatan untuk masing-masing pribadi.

10. Bawa Lampu POLANTAS untuk mengkordinir teman-teman. Minimal 1 di depan untuk membuka jalan.

11. Bawa uang saku hal yang paling utama juga.

12. Buatlah planning keberangkatan dan tiba ditempat, serta kepulangan. Supaya acara tidak semrawut.

13. Bawalah Peta menuju Lokasi. Kalau peta tidak banyak membantu, maka janganlah takut bertanya pada warga.

14. Mintalah ijin kepada orangtua Anda sebelum hari H, maksimal 2 hari sebelum hari H.

15. Pamit Kepada Orangtua sebelum berangkat. Mohon doa restunya.

16. Berdoa sebelum berangkat. Supaya Berangkat, dalam dan pulang diberi kesehatan dan keselamatan.

17. Jangan lupakan kewajiban beribadah

HARGAI PENGGUNA JALAN YANG LAIN !!!


AS Ingin Ganti Sistem Peringatan Teror

Sistem yang lama, berdasarkan katagori warna, mengajarkan Amerika untuk takut, bukan siaga


Sistem Peringatan Ancaman Teror di AS (AP Photo)

VIVAnews - Amerika Serikat (AS) berencana mengganti sistem peringatan serangan teroris. Pasalnya, sistem peringatan yang selama ini berlaku, yaitu berdasarkan katagori warna, dipandang tidak efektif, bahkan cenderung tidak lagi dipedulikan publik.

Menurut stasiun berita CNN, Sistem Peringatan Teror Nasional ini akan memberi sinyal yang lebih spesifik kepada aparat hukum dan publik di wilayah yang bersangkutan. Penggantian ini akan diumumkan Menteri Keamanan Nasional, Janet Napolitano.

Belum terungkap secara jelas seperti apa sistem peringatan baru itu, yang akan mengganti pendekatan lama pada April mendatang. Salah satu perubahan yang akan terjadi, ujar seorang sumber untuk kantor berita Associated Press, adalah para pengunjung bandar udara di AS tidak akan lagi melihat papan warna peringatan teror.

Sistem baru akan memberi informasi lebih rinci mengenai sebuah ancaman. Contohnya, satu halaman penuh yang diberikan kepada penegak hukum berisi rincian ancaman, apa yang harus dilakukan penegak hukum dan apa yang harus dilakukan oleh pemerintahan federal.

Kemudian, peringatan ini akan disalurkan kepada media-media untuk menyebarkannya ke masyarakat. Perubahan itu disambut baik Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri di DPR, Peter King. Dia mengatakan bahwa sistem lama yang hanya menampilkan warna kurang dapat memberikan informasi lebih.

“Sepertinya perubahan yang diajukan masuk akal. Kini kita tinggal menunggu dan melihat bagaimana mereka mengimplementasikan sistem baru yang lebih rinci ini,” ujar King.

Sistem peringatan teror lima warna diberlakukan pemerintahan George W. Bush sejak serangan teror 11 September 2001 di New York. Pada sistem ini, terdapat lima warna yang diurutkan berdasarkan tingkat ancaman teror, yaitu hijau, biru, kuning, oranye dan merah. Warna hijau menyatakan situasi sangat aman, sedangkan merah pertanda siaga.

Sejak sistem ini diperkenalkan, AS tidak pernah berada di tingkat di bawah kuning, selalu berwarna oranye atau merah. Sistem peringatan ini dinilai tidak jelas dan tidak memberikan informasi yang penting kepada masyarakat.

“Sistem kode warna itu mengajarkan Amerika untuk takut, bukan untuk siaga. Setiap kali skala ancaman meningkat, publik tidak ada yang tahu alasannya, bagaimana menanggapinya, atau berapa lama skala ini akan bertahan,” ujar anggota Komisi Keamanan Dalam Negeri DPR, Bennie Thompson.
http://dunia.vivanews.com/news/read/201687-as-ingin-ganti-sistem-peringatan-teror

Posting Komentar